Manuscript of thought

Catatan tentang Mayoritas

7/27/2015 12:23:00 PM Posted by Unknown No comments
Sudah satu minggu lebih insiden terbakarnya tempat peribadahan umat muslim (entah mana yang benar, masjid atau musholla, tetapi intinya adalah tempat peribadahan sebagai simbol umat muslim) di Tolikara. Berbagai media memberitakan dengan versi yang beragam: ada yang menyatakan bahwa tempat peribadahan umat muslim juga turut dibakar bersama dengan kios yang ada di sekitarnya; ada juga yang memberitakan bahwa tempat peribadahan tidak dibakar, tetapi terbakar karena rembetan api dari pembakaran kios; masing-masing disertai dengan penguatan bukti berupa pernyataan warga/tokoh masyarakat setempat.

Melawan Tabu terkait Keluarga: Refleksi Meninggalnya “Putri” di Bali

6/24/2015 02:13:00 AM Posted by Unknown No comments
Dapat dikatakan, mayoritas masyarakat di Indonesia berduka atas meninggalnya seorang putri di pulau “Dewata”. Pihak yudikatif masih berusaha untuk mengungkap kasus tersebut hingga sekarang. Satu hal yang menarik perhatian saya dalam proses tersebut adalah nihilnya usaha masyarakat, khususnya dunia pendidikan tempat putri tersebut menimba ilmu, untuk mencegah kejadian memilukan itu. Sepanjang pengetahuan saya terkait kasus ini, sekolah tersebut belum melakukan tindakan konkret untuk menyelamatkan sang putri, walaupun pihak sekolah sudah mengetahui indikator keganjilan kehidupan sang putri. Di sisi lain, pemberitaan menyatakan bahwa sekolah sudah menyiapkan langkah untuk menyelamatkan sang putri. Sayangnya, hal tersebut hanya sebatas “persiapan” yang berakhir terlambat.

Refleksi: Orientasi Masyarakat Desa

6/13/2015 02:19:00 PM Posted by Unknown No comments
Tulisan ini juga tersedia di Academia

Dialog dengan masyarakat desa membuahkan refleksi bahwa mereka memiliki orientasi yang berjangka pendek, secara khusus adalah mereka hanya ingin terus-menerus memenuhi kebutuhan ekonominya. Mereka menolak menjalani proses untuk menanam investasi dalam dirinya, yaitu melalui pendidikan. Menurut literatur, secara teoritis, hal tersebut dikarenakan mereka merupakan: (1) kelas pekerja yang memiliki orientasi fungsional, dan (2) mayoritas pekerja petani yang memiliki pola pemikiran “safety first”. Namun, kondisi tersebut bukanlah kondisi final yang niscaya tidak dapat dirubah. Merujuk pada Freire, hadirnya dialog mampu merubah orientasi mereka.

Sekilas tentang CSR (Corporate Social Responsibility)

4/02/2015 12:16:00 PM Posted by Unknown No comments
Tulisan ini juga tersedia di Academia


CSR (corporate social responsibility) merupakan kewajiban perusahaan untuk—menurut Elkington—tidak hanya memaksimalkan keuntungan (profit), tetapi juga harus mampu untuk mengembangkan kesejahteraan sosial (people) dan kelestarian lingkungan (planet). Tekanan perusahaan untuk melakukan CSR datang dari dua faktor, yaitu: eksternal dan internal. CSR terbukti mampu meningkatkan citra perusahaan sehingga mampu mendongkrak “nilai” perusahaan. Bentuk CSR berupa ragam, antara lain: charity, philantrophy, dan community development (comdev). Bentuk comdev dianggap paling baik karena memberikan masyarkat pengetahuan tentang cara mengolah potensi yang ada sehingga masyarakat mampu mandiri untuk memenuhi kebutuhannya, tidak seperti bentuk CSR yang instan yang hanya memberikan barang tanpa memberi pengetahuan. Secara umum, pelaksanaan CSR melalui empat tahap yang dikenal dengan PDCA (plan, do, check, dan action) dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam seluruh prosesnya.